Tips Mengunci Smartphone dengan Benar

Sebagai pengguna smartphone, kita tentu menginginkan agar smartphone kita tetap aman dan tak gampang untuk dibobol oleh orang. Untuk itu kita kerap mengunci smartphone kita agar tak asal dibuka orang.

Pihak produsen sendiri sejatinya sudah memberikan beberapa opsi untuk mengunci smartphone kita. Mulai dari yang menggunakan PIN, sidik jari, hingga pemindaian wajah. Lantas apakah menggunakan metode tersebut sudah aman? Yuk simak ulasannya!

Menggunakan kode PIN

Sistem operasi modern secara efektif mencegah penyusup menebak kode PIN kita dengan membatasi jumlah upaya masuk dan meningkatkan interval antara upaya baru. Oleh karena itu, secara teori, kode PIN — terutama yang panjang, terdiri dari enam atau delapan digit — bisa menjadi opsi yang cukup aman untuk melindungi smartphone kita.

Agar semakin aman menggunakan metode kode PIN, kamu bisa ikuti tips berikut:

  • Gunakan PIN yang berupa deretan angka acak
  • Jaga agar orang tak mengintip saat kita menggunakan kode PIN kita

Menggunakan Lock Pattern

Kunci pola mungkin merupakan cara yang paling tidak aman untuk melindungi smartphone kita. Secara teori, ada sekitar 390 ribu kemungkinan pola kunci pada perangkat Android. Beberapa memang ada yang cukup kompleks. Namun pada praktiknya kebanyakan orang menggunakan pola yang sangat pendek dan mudah ditebak.

Menurut hasil penelitian Kaspersky, dari sekitar 50% kasus, pola dimulai dari sudut kiri atas — artinya, titik awalnya sangat mudah diprediksi. Terlebih orang cenderung menggunakan bentuk yang mudah diingat untuk kunci pola mereka. Hal tersebut membuat menebak sebuah pola yang tepat jadi jauh lebih mudah.

Jika ingin menggunakan metode ini, pastikan bahwa:

  • Pola harus benar-benar acak, usahakan jangan dimulai dari “kiri atas”
  • Rahasiakan pola jangan sampai terlihat orang saat kita membuka smartphone
  • Bersihkan bekas pola yang membekas di layar setelah kita membuka smartphone

Baca Juga : Cara Mengatasi Laptop Tidak Ada Suara saat Memutar Video

Menggunakan Sidik jari

Teknologi yang digunakan untuk membuka kunci smartphone dengan sidik jari sudah hadir sejak 10 tahun lalu. Artinya teknologi tersebut sudah teruji dengan baik. Namun, tentu saja ada kekurangannya. Pihak yang tak bertanggung jawab tetap bisa mencari cara untuk masuk ke smartphone kita dengan membuat sidik jari palsu.

Selain itu, para peneliti dari Kaspersky baru-baru ini menemukan sejumlah kerentanan terkait dengan metode otentikasi ini. Ada serangan yang mengeksploitasi kerentanan ini bernama BrutePrint. Serangant tersebut memungkinkan peretas untuk memaksa mekanisme pengenalan sidik jari.

Namun, ini semua adalah teknik canggih yang membutuhkan keahlian tingkat tinggi, serta peralatan khusus tertentu serta menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk meretas. Oleh karena itu, bagi sebagian besar pengguna Android, autentikasi sidik jari masih menjadi opsi yang aman.

Metode Pemindaian Wajah

Melansir Kaspersky, sayangnya untuk Android tidak ada analog lengkap dari teknologi ID Wajah yang sudah mapan seperti yang sudah digunakan pada iPhone. Smartphone Android menggunakan kamera depan untuk pengenalan wajah. Ini adalah metode yang jauh lebih tidak aman dan mudah untuk diakali.

Bahkan jika kita menggunakan smartphone Android lain yang memungkinkan mengonfirmasi pembayaran dengan wajah, kecil kemungkinan teknologi yang berjalan di atasnya lebih aman. Menurut Kaspersky, pengguna Android lebih baik menghindari menggunakan pengenalan wajah untuk membuka smartphone kita.

Setelah membaca ulasan di atas, kita jadi tahu kan seberapa aman metode penguncian smartphone yang kita pakai. Jadi, cara mana yang kamu gunakan untuk mengunci smartphone kamu?

Sumber : idntimes.com


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started